Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Berikut Pesan Abah Marzuqi Pada Santri Yang Menikah, Harus Diperhatikan!

Foto. Gasek Multimedia

Abah KH Marzuqi Mustamar selalu mengusahakan untuk menghadiri setiap santrinya yang akan menikah. Sebab, nantinya Abah sendiri yang mengakadkan dan memberikan beberapa pesan penting yang harus diperhatikan.
Salahsatu momen tersebut adalah pada pernikahan Kang M. Afif Sholahuddin dan Mba Uswatun Khasanah yang bersamaan dengan pelaksanaan Halalbihalal & Haul Ponpes Sabilurrosyad Gasek 1444 H. Berikut pesan yang Abah sampaikan.

  • Rajin Bekerja

“Sing sregep nyambut gawe, ojo males, (Yang rajin bekerja, jangan malas! -red),” kata Abah mengawali, Kamis (11/05/23).

“Mugo-mugo halal barokah, (Semoga halal dan barokah -red),” tambah Abah.

  • Tidak membatasi anak

“Jangan berfikir membatasi anak, ikhtiyar diopeni sak apik-apike, (Berusaha diurus sebaik-baiknya -red),” jelas Abah.

Abah melanjutkan, dianugerahi anak sebanyak 3, 5, atau berapapun harus diterima. Kecuali jika darurat kesehatan maka harus dibatasi.

  • Jangan poligami

“Ojo wayuh, sakno lek diwayuh mesakne, (Jangan poligami, kasihan kalau dipoligami bisa menderita -red),” tegas Abah Marzuqi.

Menurut Abah, poligami itu memang dihalalkan syariat tetapi rata-rata wanita nusantara tidak kuat jika dipoligami.

“Al-Qur’an menghalalkan matsna watsulatsa tapi ibu-ibu nusantara rata2 nggak kuat dan dadi geger akhire pecah ga karu-karuan,” terangnya.

Selanjutnya, Abah kemudian memberikan perumpamaan seperti sate yang dihalakan syariat tetapi bagi penderita hipertensi tidak dianjurkan dikonsumsi.

Sebagaimana gula juga dihalakan syariat tetapi bagi penderita diabetes tidak dibolehkan

“Mending yang ada itu dijaga, disyukuri, pertahankan, katimbang tolah-toleh kakean polah,(daripada lirak-lirik kebanyakan tingkah -red),” dawuh Abah.

  • Tetap Berbakti Kepada Orang tua

“Terus sewaktu-waktu lek wong tuo sik urip, moro tuo sik urip, carane birul walidain sowan diapik i sing apik, lek wes sedo didungakno diziarai, (Lalu, sewaktu-waktu jika orangtua masih hidup, mertua masih hidup, berbakti kepada mereka dimaksimalkan yang bagus, jika sudah meninggal didoakan dan diziarahi -red),” tutup Abah.

Editor. Cheppy Eka Juniar