Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Persiapan Bulan Ramadhan, Abah Marzuqi Sampaikan Ini Agar Puasa Kita Sukses!

Ponpesgasek.id — Tidak terasa, bulan suci Ramadhan sudah di depan mata. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang mempunyai banyak kemuliaan. Dalam hadis yang diriwatkan oleh Imam al-Baihaqi, dijelaskan bahwa awal Ramadhan (10 hari pertama) itu adalah Rahmat, pertengahan Ramadhan (10 hari kedua) adalah ampunan, dan akhir Ramadhan (10 hari terakhir) adalah terbebas dari api neraka.

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrasyad Gasek, Abah KH. Marzuki Mustamar mewanti-wanti para santri dan jama’ahnya agar mempersiapkan bulan suci Ramadhan ini dengan sebaik mungkin. Beliau menyampaikan enam hal ini agar puasa kita sukses.

1. Hutang Puasa

Ayok santri-santri, terutama santri putri yang masih ada tanggungan hutang puasa Ramadhan tahun lalu segera di lunasi yah, mumpung masih ada waktu beberapa hari lagi, kata Abah Marzuqi di Masjid Nur Ahmad, Jumat (08/03/2024)

Beliau mewanti agar semua hutang puasa Ramadhan ditahun lalu segera dilunasi, karena jika belum dilunasi, terus masuk bulan Ramadhan selanjutnya, konsekuensinya harus di qadha sebanyak hari itu dan juga harus membayar fidyah sebanyak 7 ons / harinya.

2. Niat Puasa

Abah Marzuqi menyarankan agar kita mempraktekkan niat menurut 2 imam madzhab, pertama menurut Imam Syafi’I, dimana kita dianjurkan untuk niat puasa setiap malam selama bulan suci Ramadhan, tetapi beliau juga menganjurkan agar meniatkan puasa sebulan penuh di malam pertama bulan Ramdhan, ikut madzhabnya Imam Malik.  Itu sebagai antisipasi jika suatu saat kita lupa niat puasa dimalam hari, maka puasa kita tetep sah karena sudah niat puasa selama satu bulan di awal Ramadhan.

Kalau bisa nanti tarawih cari masjid yang NU, karena biasanya hampir semua Masjid NU pasti mengamalkan niat puasa berjama’ah sebabis sholat tarawih,  lanjut Abah.

3. Sholat Tarawih

Abah kemudian menyarankan, ketika menjadi imam sholat terawih itu jangan lama-lama dan jangan pula terlalu lambat.

Kalau bisa, ketika menjadi imam sholat terawih baca surat nya jangan surat yang panjang-panjang, karena makmum kita kan ada yang pekerja, petani, pedagang dan lain sebagainya. Mereka pasti capek habis kerja seharian dari pagi sampe sore, sarannya

Perihal surat apa yang dibaca saat shalat tawarih, Abah melanjutkan, bacalah surat yang memang familiar didengar oleh masyarakat pada umumnya yakni surat-surat pilihan di juz 30 yang setidaknya jama’ah bisa mengikuti dan sedikit faham isi kandungannya. Kecuali kalau dipondok tahfidz, yang mayoritas jama’ahnya penghafal Qur’an, itu bebas mau baca surat sepanjang apapun.

4. Kafarat

Pada bulan suci Ramadhan, seorang muslim memang ditekankan agar benar-benar menjaga syahwat nafsunya meskipun sudah berstatus bersuami istri.

Ketika suami-istri bermersaan siang hari dibulan Ramadhan, terus sampai keluar mani. Maka itu membatalkan puasanya. Meskipun puasanya batal, akan tetapi masih wajib menahan dari makan dan minum sampai menjelang maghrib tiba, jelas Abah Marzuqi

Jadi, suami istri dilarang bermesra-mesraan di siang hari pada bulan suci Ramadhan, karena kwatir nafsunya kebablasan yang dapat menyebabkan keluarnya mani. Kecuali, memang sudah tua renta dan tidak ada syahwat sama sekali, itu mesra-mesraan tidak apa-apa. Resikonya ketika suami istri itu kebablasan bahkan sampai bersetubuh di siang hari, maka konsekuensinya berat, mereka wajib meng-qadha  puasa sekaligus wajib membayar puasa kafarat selama 2 bulan penuh secara berturut-turut dan tidak boleh terputus. Oleh karena itu, beliau menyarankan kalau mau berjima’ diusahakan dimalam hari setelah berbuka puasa atau menjelang subuh.

5. Rukshoh

Ada beberapa ketentuan terkait keringanan (rukshoh) untuk beberapa orang yang diperbolehkan membatalkan puasanya

Ini perlu diperhatikan, karena masih banyak kaum muslimin belum faham masalah ini. Seseorang boleh membatalkan puasa ketika dihadapkan dengan pekerjaan yang berat dan tidak memungkinkan untuk berpuasa penuh pada hari itu. Kemudian, para musafir itu boleh membatalkan puasa jika jaraknya minimal 80 km dan memulai perjalanannya di waktu sebelum subuh, terang Abah Marzuqi.

Beliau juga menambahkan, orang yang sakit menahun serta orang yang sudah tua renta itu langsung dihanti (fidyah) saja puasanya di bulan syawal, mengingat mereka tidak ada kemampuan untuk menjalani puasa sehari penuh maupun mengqadha puasa tersebut pada bulan lainnya.

6. Ziarah Kubur

Terdapat banyak sekali dalil yang menerangkan keutamaan-keutamaan bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, bulan ini adalah bulan panennya pahala bagi seorang muslim.

Jika orang tua sudah tidak ada, usahakan sebelum masuk bulan Ramadhan, ziarah dulu ke makam orang tua, do’akan mereka agar mendapatkan bagian dari panen ganjaran amal sholeh yang kita lakukan, kata Abah Marzuqi.

Hal tersebut menurut Abah Marzuqi, sebagai salah satu bentuk bakti dan kepedulian kita terhadap orang tua kita, karena bagaimanapun, orang tua merupakan washilah kita bisa dilahirkan ke dunia. Membalas jasanya sampai kapanpun  itu tidak akan pernah terbayarkan, kecuali dengan bakti serta do’a yang selalu menyertai mereka. Oleh karena itu, niatkan juga semua amal baik kita untuk orang tua kita, agar mereka juga mendapatkan bagian pahalanya. Baik itu dengan tadarrus Al-Qur’an, i’tikaf, sedekah, silaturahmi dan lain sebagainya.

Penulis. Fauzan Sidik
Editor. Cheppy Eka Juniar