Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Hikmah Puasa Dalam Perspektif Kesehatan

Hikmah Puasa Dalam Perspektif Kesehatan

Para santri sedang menikmati takjil  saat berbuka puasa.
Foto. Gasek Multimedia

Dalam bahasa Arab puasa disebut as-saum atau as-siyam yang berarti imsak atau “menahan diri dari segala sesuatu”. Atau dengan kata lain,“Menahan diri dari makan, minum, jima’ dan lain sebagainya. Jadi, Ketika seseorang meninggalkan makan, minum, dan bersetubuh dapat dikatakan berpuasa sebab ia menahan diri dari berbuat hal demikian [1].

Sebagai seorang Muslim, Nabi Muhammad SAW sudah pasti mengajarkan kepada kita pola makan yang baik dengan berpuasa, beliau menyarankan kita untuk makan dalam jumlah porsi cukup/sedang dan tidak berlebih-lebihan. Pengurangan porsi asupan saat puasa terjadi karena seseorang biasanya mengonsumsi makanan tiga kali sehari menjadi dua kali. Jika hal ini terjadi secara terus menerus maka akan mempengaruhi keseimbangan energi dan komposisi lemak tubuh serta akan menurunkan jumlah asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh [2].

Banyak sekali puasa yang bisa dilakukan meskipun diluar bulan Ramadhan , salah satu puasa kesukaan Nabi dan sahabat-sahabatnya adalah puasa senin-kamis. Seperti yang beliau sampaikan dalam (HR. Abu Dawud) sebagai berikut: “Sebenarnya Nabi Muhammad Saw berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal ini, dia berkata; Sungguh, amalan seseorang diberikan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis.”


Baca juga. Persiapan Bulan Ramadhan, Abah Marzuqi Sampaikan Ini Agar Puasa Kita Sukses!


Tentunya bagi Sebagian umat muslim yang sudah terbiasa puasa senin-kamis, ketika memasuki bulan Ramadhan tubuh mereka sudah tidak kaget dengan pengurangan porsi asupan makan saat berpuasa di bulan ramadhan dan pola kehidupan lainnya seperti, tidur, ibadah dan sekolah. Kapanpun seorang muslim bisa berpuasa meskipun di luar bulan ramadhan contohnya puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Ayyamul Bidh, puasa Daud dan masi banyak lagi lainnya, terkecuali hari-hari yang diharamkan oleh islam untuk berpuasa, jadi ketika bulan suci ini selesai, kita bisa tetap melanjutkan nya dengan puasa sunnah, karena orang yang berpuasa sangat bangus untuk kesehatan tubuhnya.

Banyak ilmuwan menganggap bahwa puasa merupakan suatu fenomena kehidupan alami, yang menjadikan kehidupan berjalan dengan lurus, sehat dan sempurna. Disini nampak begitu jelas hikmah kesehatan pada syariat berpuasa. Karena puasa membantu seluruh makhluk hidup untuk beradaptasi dengan makanan yang sangat sedikit dan membuatnya mampu bertahan menjalani kehidupan secara alami dan normal. Ilmu-ilmu pengetahuan modern juga menetapkan bahwa puasa dapat melindungi makhluk hidup dari berbagai penyakit dan bisa membantu penyembuhan secara efektif [3].

Dalam bukunya Shelton, tentang puasa, “Le Jeunu”, dan riset yang dilakukan oleh Lutzner H. pada buku yang berjudul “Kembali Hidup Sehat dengan Puasa” yang diterjemahkan oleh dokter Thahir Ismail. Beberapa manfaat puasa sebagai berikut:

  1. Puasa merupakan suatu bentuk relaksasi [4] untuk dapat melakukan perbaikan terhadap anggota tubuh yang sudah rusak
  2. Puasa bisa menghentikan proses penyerapan sisa-sisa makanan di dalam usus lalu dibuangnya. Karena tanpa proses pembuangan sisa-sisa sari makanan ini, maka akan mengakibatkan penumpukan dan merubahnya menjadi racun. Puasa juga satu-satunya cara untuk membersihkan racun yang tertumpuk di dalam tubuh ataupun racun yang baru masuk melalui makanan yang sudah terkontaminasi.
  3. Dengan berpuasa, tubuh mejadi mampu melarutkan zat-zat berlebih dalam tubuh dan juga bisa melarutkan endapan-endapan yang ada pada jaringan tubuh manusia.
  4. Puasa merupakan alat untuk menata dan mengembalikan vitalitas pada macam-macam sel dan jaringan yang terdapat dalam tubuh.
  5. Puasa dapat melancarkan proses pencernaan dan memudahkan penyerapan sari-sari makanan, serta menstabilkan proses masuknya makanan secara berlebihan.
  6. Puasa sangat bengaruh pada kulit seperti halnya yang dilakukan alat-alat kosmetik demi mendapatkan kecantikan dan kehalusan kulit.
  7. Puasa juga merupakan teknik pengobatan sangat manjur dan paling sedikit resikonya dalam mengobati berbagai macam penyakit yang terus berkembang.

Baca juga. Ramadhan, Bulan Kitab-Kitab Suci Diturunkan


Puasa meringankan beban pada sistem sirkulasi [5] juga dapat menurunkan kadar lemak dan asam urat dalam darah. Sehingga tubuh dapat terjaga dari hal-hal yang mungkin terjadi pembekuan pada pembuluh arteri (pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung), encok, dan penyakit lainnya yang bersinggungan pada masalah nutrisi, sirkulasi tubuh, serta penyakit jantung.

Demikian ketika tubuh berhasil membersihkan racun yang ada dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan relaksasi dengan sempurna melalui puasa, maka mulailah tubuh melakukan proses perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada jaringannya dan dapat merapikan kembali sistem pengaturan fungsi tubuh. Semua ini bisa terjadi setelah tubuh mendapatkan kembali energinya dengan sempurna berkat proses relaksasi yang terjadi ketika berpuasa [6].

Penulis. Ahmad Ya’kub (Pengurus Pos Kesehatan Pesantren Gasek)

Referesi
[1] Jejen Musfah, Risalah Puasa, Mejadikan Bulan Ramadhan Sebagai Bulan Penuh Pahala, (Yogyakarta: Hijrah, 2004), h. 22.
[2] Kustiyanti, D., Suyatno, S. and Kartasurya, M. 2017. ‘Adakah Perbedaan Status Gizi Antara Remaja Santriwati Yang Berpuasa Dan Tidak Berpuasa Senin Kamis ? (Studi di Pondok Pesantren Al Itqon Semarang)’. Jurnal Kesehatan Masyarakat (eJournal), 5(3), pp. 129–137.
[3] Ahmad bin Abdul Aziz Al-Hushain, Ruh Puasa dan Maknanya, (Surabaya: Pusataka elBA, 2008) , h. 385
[4] Relaksasi adalah teknik yang dapat digunakan semua orang untuk menciptakan mekanisme batin dalam diri seseorang dengan membentuk pribadi yang baik, menghilangkan berbagai bentuk pikiran yang kacau akibat ketidakberdayaan seseorang dalam mengendalikan ego yang dimilikinya, mempermudah seseorang mengontrol diri, menyelamatkan jiwa dan memberikan kesehatan bagi tubuh.
[5] Sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida.
[6] Zaglul An-Najjar dan Abdul Daim Kahil, Ensiklopedia Mukjizat Ilmiah Al-quran dan Hadis, (Jakarta: PT. Lentera Abadi, 2012), Jilid 2, h. 33.