Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Kerumahnya Bersama Emak dan si Adik Kecilku

(Dok: quotermaster.org)

Ponpesgasek.id—Baru kedua kalinya ke rumah si Dia. Pertama pas nembung, kali ini disuruh bersama emak untuk bahasan selanjutnya.

Setelah mendapat hari dan tanggal akad nikah, masih saja perasaan belum tersadar. Speecless.

Bagaimana tidak, dalam hitungan hari, sejak tanggal 16 Desember 2022 sowan istikhoroh, hingga tanggal 21 hasilnya keluar. Nembung ke orang tuanya tanggal 25, dan 26 sudah mendapat surprice diajak ke rumah sesepuh penentuan tanggal akad nikah.

Hari-hari ku lalui dengan terus bersyukur Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
Begitu cepat, dan sat set wat wet.

Malamnya disuruh ke rumah calon mertua bersama Emak dan Mas Kevin. Membincangkan kedepan lamaran, acara terdekat.

Bertamu di rumah si dia, mengajak Emak Kevin ada rasa haru dan tetep masih seperti orang bermimpi. Duduk silaturrahmi disambut hangat, lesehan penuh gayeng.

Hanya basa-basi sekian detik, langsung ke to the point. Ya emak-emak gojloki saya dan dia.

Aku tak nek ruang tengah. Ngomongne emak-emak. Samean nek kene karo Mas Zidan plus Mas Kevin”
“Waduuuuh”
“Sing diomongne bedo”
“@_#”

Disitulah aku mulai kikuk. Bagaimana tidak, yang biasanya hanya ngomong sepatah dua patah kata dengannya. Waktu itu sebatas dalam satu organisasi, sebatas meminta tolong untuk jadi publikasi dan dekorasi.

Kini tibaknya bakal menjadi calon kekasih halalku.

Sempat grogi, dredeg, tapi ku sembunyikan dengan mendengarkan dia cerita ngalor ngidul. Menjadi pendengar yang baik, mulai awal punya rasa sampai membahas teman yang julid.hehehe

Tampak wajahnya memerah ketika ku coba mencuri-curi pandang.

Terekam posisi anggunnya seorang perempuan yang berada di depannku —memang seharunya begitu. Ia lebih banyak tertunduk dan bercerita segelintir hidupnya. Tahu ku pandangi, ia langsung salting. hehehe

Saltingnya ia lucu dan menggemaskan. Sambil memegang tas adiknya yang masih Taman Kanak-kanak, duduk seperti tahiyyat akhir dalam sholat. Ia tertawa malu dengan menutupi bibirnya dengan lengan.

Ojo disawangi mas”
“Ora Yo. Terus samean lanjutne cerito”

Ketika ia melanjutkan cerita, disamping ada bocil-bocil. Mas Zidan dengan game bus-nya, dan Mas Kevin asyik bersama gadget juga bermain tembak-tembakan.

Sedikit heran, tapi ya bersyukur. Bisa langsung akrab begitu ya Mas Zidan.

Tak lama, emak-emak kembali setelah 30an menit lebih dalam kowbar (kongkow bareng). Bahasan yan dibicarakan soal lamaran, kalau dalam bahasa Jawa Sisetan. Pokonya naleni atau nengeri (menandai) kalau memang sudah menuju halal.

Dua hari dirumah seperti mimpi. Dua Minggu ngerol hanya demi tambatan hati. Bukan untuk sekadar happy, tapi juga saling mengisi. Bukan antara aku dan kamu, tapi juga keluargaku dan keluargamu.

Shollallahu ‘ala Muhammad🤍💚

 

Part #IX