Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Siasat Santri di Era Pandemi

Ponpesgasek.id-Pada hakikatnya setiap manusia yang dilahirkan diberkati dengan Akhlakul Karimah, lalu apakah yang dimaksud Akhlakul Karimah? Akhlakul Karimah adalah segala sesuatu ataupun perbuatan yang baik dan terpuji. Sama seperti halnya keimanan pada manusia, Akhlakul Karimah pada diri seseorang dapat berkurang bahkan hilang sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kita harus menjaga Akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist riwayat bukhari No. 6035).

إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا

Sesungguhnya sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.”

Dalam hadist diatas menjelaskan bahwa menjaga Akhlakul Karimah tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan. Bahkan, Allah SWT. mengutus Rasulullah Saw turun ke bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Pada awal kehidupan manusia, manusia tidak mengenal yang dinamakan dengan akhlak. Mereka hidup di dunia hanya melakukan apa yang dapat membuat mereka bertahan hidup, dan tidak peduli dengan hal lainnya. Pada bulan April tahun 571 M, lahirlah bayi Rasulullah Saw dari perut ibundanya yang bernama Siti Aminah. Perjuangan Rasulullah  Saw untuk menyempurnakan akhlak manusia dimuka bumi ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Beliau mengalami banyak sekali tantangan dan penderitaan yang diberikan oleh orang-orang kafir. Bahkan, paman beliau sendiri yang bernama Abu Lahab sangat menentang perjuangan Nabi Muhammad SAW. untuk menyebarkan agama islam dan menyempurnakan akhlak di muka bumi ini.

        Kita sebagai umat islam wajib untuk meneruskan perjuangan Rasulullah SAW. dalam menjaga dan melestarikan akhlakul karimah, apalagi kita sebagai santri. Di era perkembangan globalisasi yang sangat pesat ini tantangan untuk menjaga akhlakul karimah semakin sulit. Perkembangan globalisasi sangat mempengaruhi tingkatan akhlak manusia. Apalagi dengan bantuan teknologi saat ini. Teknologi memiliki dua sisi, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Sisi yang pertama adalah menggunakan teknologi dengan baik dan bijak, dari sisi ini kita dapat memperoleh manfaat baik dari teknologi. Sebaliknya, jika kita tidak menggunakan teknologi secara bijak dan benar, maka kita akan terjerumus ke dalam kemaksiatan. Itulah yang dimaksud teknologi memiliki dua sisi tersebut.

Seperti pernyataan diatas, di zaman yang kian modern ini menjaga kualitas akhlak diiringi dengan tantangan yang super berat, apalagi pada saat pandemi saat ini. Pada bulan Desember tahun 2019, Indonesia bahkan dunia dikejutkan dengan adanya suatu musibah internasional, yaitu virus corona. Virus ini muncul pertama kali di China, tepatnya kota Wuhan. Virus ini menyerang sistem pernafasan pada manusia dan sangat mudah untuk menular seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV. Dalam waktu sekejap saja, virus ini telah sampai ke negara-negara lain seperti: Amerika, Brazil, Russia, India, dan masih banyak lagi. Bahkan virus ini juga sampai ke Indonesia pada bulan Maret tahun 2020. Kasus pertama muncul pada warga Negara Jepang yang berada di Indonesia. Pada saat inilah virus corona muncul pertama kali di Indonesia.

Sejak kasus virus corona pertama kali muncul di Indonesia, pemerintah langsung mengistirahatkan segala aktivitas pendidikan baik pada lingkungan sekolah, maupun pesantren. Seluruh lembaga pendidikan di Indonesia dilarang untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Selain itu, kegiatan peribadatan juga diatur sedemikian rupa demi mencegah penularan virus Covid-19. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada kualitas pendidikan di Indonesia. Akibatnya, pendidikan akhlak yang awal mulanya diajarkan di sekolah secara langsung, harus dilakukan dengan sistem daring. Hal ini menjadi tantangan tersendiri baik bagi siswa maupun guru dalam menjaga kualitas akhlak pada diri masing-masing.

Namun, disamping tantangan yang berat tersebut terdapat banyak hal yang dapat kita lakukan semala pandemi guna tetap menjaga dan meningkatkan kualitas akhlak kita. di masa pandemi kegiatan di sekolah dialihkan secara online dan kita memiliki banyak waktu luang pada saat tersebut. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat kita lakukan guna meningkatkan kualitas akhlak pada diri kita:

  1. Mengikuti kegiatan salawat

Kegiatan salawat adalah bentuk penghormatan untuk mendoakan. Membaca selawat untuk nabi, memiliki maksud mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah Swt. untuk nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan, semoga beliau sejahtera. Namun, salawat memberikan manfaat dan keberkahan bagi pembacanya itu sendiri. Kegiatan salawat banyak diadakan di masjid-masjid, musholla, dan lembaga-lembaga salawat lainnya, tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

  1. Mengikuti pengajian dengan memanfaatkan teknologi

Seperti yang sudah disebutkan diatas teknologi memiliki dua sisi, yaitu sisi baik dan sisi buruk. Mengikuti pengajian secara online adalah contoh penerapan teknologi dengan baik dan bijak. Kita dapat mengikuti pengajian melalui aplikasi YouTube, Instagram, Facebok, dan lain-lain, bahkan ada beberapa lembaha majelis yang bersedia untuk menyediakan siaran langsung pada forum pengajian.

  1. Mengikuti kegiatan positif pada suatu lembaga untuk membantu manusia lain yang terkena dampak musibah

Pada saat pandemi menyerang, banyak diantara saudara kita yang terkena dampak dari musibah tersebut. Banyak diantara saudara kita yang harus rela meninggalkan pekerjaannya guna untuk mengurangi pengeluaran suatu perusahaan. Pada saat pandemi seluruh kegiatan perekonomian melumpuh, akibatnya beberapa perusahaan harus mengurangi karyawannya. Kita dapat membantu meringankan beban penderitaan saudara kita dengan cara menggalang dana untuk bantuan. Bantuan dana yang diberikan pemerintah kepada saudara kita tidaklah banyak, dan tentu masih sangat kurang guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kita dapat membantu pemerintah untuk menyejahterakan rakyatnya dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan positif tersebut. Jika kita mempunyai rezeki yang lebih, kita juga dapat mendonasikannya. Dengan begitu kita dapat mengurangi beban saudara kita.

Jadi, pandemi bukanlah suatu halangan bagi kita dalam menjaga dan meningkatkan  kualitas akhlak, justru pandemi dapat kita jadikan sebagai batu loncatan untuk meningkatkan kualitas akhlak pada diri masing-masing. Masih banyak hal-hal lain yang dapat membantu kita dalam meningkatkan kualitas akhlak. Pandemi hanya menjadi tantangan bagi mereka yang hanya pasrah pada keadaan dan tidak mau berjuang. Bagi santri musibah bukanlah sebuah halangan, tatapi sarana untuk meningkatkan kualitas akhlak dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Penulis : Achmad Muzaki G

Editor   : Jamaludin