Foto. Gasek Multimedia
Kegiatan nyekar atau ziarah kubur atau kirim doa biasa dilakukan pada waktu-waktu tertentu salah satunya ketika menjelang Ramadhan.
Tradisi nyekar sangat erat kaitannya dengan masyarakat Indonesia terlebih kegiatan di pondok pesantren.
Keluarga besar Ponpes Sabilurrosyad Gasek pun turut melaksanakan tradisi nyekar pada 20-21 Maret 2023.
Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya yang dilakukan menjelang Ramadhan.
“Memang biasanya dilakukan sehari sebelum puasa,” ungkap Wardah, Lurah Pondok Putri.
Adapun makam-makam yang dituju yaitu Makan Sunan Ampel, Makam Sunan Giri, Makam Maulana Malik Ibrahim, Makam Sunan Drajat, Makam Muassis NU di Jombang, dan Makam keluarga Pengasuh di Blitar dan Lamongan.
“Biasanya kita hanya ke Mayong dan Blitar saja, tetapi jika Abah Umik ada waktu lebih kita bisa ke makam para Aulia’ lainnya,” tutur Wardah.
Menurut Wardah kegiatan ini bertujuan untuk kirim doa kepada para muassis pondok terutama keluarga Abah Umik.
Kegiatan yang diikuti sekitar 60-an santri baik putra maupun putri memberikan kesan tersendiri bagi para santri.
Utamanya bagi para santri baru yang belum memiliki kedekatan dengan keluarga pengasuh, Izzatul Athiyah salahsatunya.
“Ini pertama kali saya ikut nyekar, jadi bisa mengenal lebih dekat keluarga ndalem,” papar Ety, sapaan akrab Izzatul.
“Adanya ini kita bisa bertawassul kepada para Aulia’ juga, dan bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah,” pungkasnya.
Editor. Cheppy Eka Juniar