Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Merenungi Perjuangan Syekhah Rahmah El Yunusiyyah dalam Mendirikan Madrasah Perempuan Pertama di Indonesia

Penulis              : Khairul Jasmi

Penerbit            : Perempuan yang Mendahului Zaman

Tebal buku       : 231 halaman

Tahun terbit    : 2020

Genre                : Biografi

ISBN                 : 9786232790896

Harga               : Rp 85.000

Buku ini mengisahkan tentang perjuangan Rahmah El Yunusiyyah dalam membantu memberdayakan masyarakat dan bangsanya. Rahmah El Yunusiyyah merupakan salah satu ulama perempuan yang aktif bergerak dalam bidang pendidikan. Ketertarikannya dalam bidang pendidikan ini sudah ia mulai sejak kecil. Hal ini nampak pada kebiasaannya yang selalu rajin membaca dan belajar hingga sangat lekat dengan buku dan ilmu. Kebiasaan dan ketertarikannya inilah yang mengantarnya pada sebuah cita-cita untuk mendirikan “Diniyyah Putri” yang berarti sekolah agama untuk putri. Ya, Diniyyah Putri ini memang dikhususkan hanya untuk perempuan saja. Hal ini dikarenakan Rahmah sangat ingin perempuan bisa berdaya dan independen, merumuskan ajaran-ajaran agama yang lebih adil untuk perempuan, serta berguna bagi keluarganya kelak bahkan bangsa. Berkat ketangguhan Rahmah, Diniyyah Putri ini berhasil berdiri bahkan hingga saat ini.

Walaupun Rahmah menekankan pendidikan agama kepada murid-muridnya, ia juga tak lupa mengajarkan hal lain seperti budi pekerti dan berbagai keterampilan hidup. Bahkan, pernah suatu kali Diniyyah Putri ini disulap oleh Rahmah menjadi rumah sakit untuk menolong korban kecelakaan kereta api. Ketika menolong para korban, Rahmah tak pandang bulu. Ia lebih mengutamakan kemanusiaannya daripada kebenciannya kepada penjajah. Olehnya, Diniyyah Putri juga pernah di rubah menjadi dapur umum untuk membantu perlawanan Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. Ia mengomando semua perempuan untuk memasak dan menyediakan segala logistik yang dibutuhkan oleh para tentara. Termasuk logistik berupa seragam tentara, itu juga disiapkan oleh Rahmah dengan mengomando seluruh murid-muridnya untuk segera menenun kain dan menjahitnya menjadi seragam tentara yang layak pakai.

Baca juga : Kyai Muzakki, Kyai yang Bahagia dan Membahagiakan

Kegigihan, ketangguhan, keuletan, ketulusan, serta keberanian yang merasuki Rahmah El Yunusiyyah dalam mendidik murid-muridnya dan membantu bangsa mengantarnya kepada gelar Syekhah yang diberikan oleh Universitas Al-Azhar. Tak hanya sampai disitu, Universitas ini juga mengadopsi konsep Diniyyah Putri untuk diterapkan sebagai fakultas khusus perempuan di Mesir. Nama Rahmah tak hanya garang di Mesir saja, tetapi juga negara lain seperti Malaysia dan sekitarnya serta banyak daerah di Nusantara. Selain dikenal oleh banyak orang, Rahmah juga sangat disayang sehingga keberadaannya sangat ditunggu dan dihormati. Ia bagaikan lilin yang menerangi sekitarnya. Ia benar-benar selayaknya manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Bahkan ketika sudah meninggal pun, Rahmah masih memberikan pembelajaran yang berharga melalui buku biografinya.

Buku biografi ini disampaikan dengan gaya bahasa indonesia yang bercampur melayu. Maklum, penulis berasal dari daerah Minangkabau sehingga tulisannya dapat sangat rinci menggambarkan Minangkabau pada masa lampau hingga masa kini beserta adat istiadatnya. Bahkan percakapan sehari-hari yang dihadirkan pun terasa sangat hidup atau nyata seperti sedang berada di Minangkabau pada masanya. Walaupun buku ini banyak menggunakan kalimat dalam bahasa Minangkabau, pembaca tidak perlu risau karena telah terdapat terjemahannya disana. Namun, saya masih menemukan beberapa tulisan dalam bahasa Minangkabau yang tidak diterjemahkan, tapi itu bukan suatu penghalang bagi saya untuk memahaminya.

Buku ini berhasil membawa saya dalam perjalanan waktu dari zaman Nusantara ketika masih dijajah Belanda, kemudian bergerak ketika Nusantara berganti dijajah Jepang, dan seterusnya hingga Nusantara pada masa kini. Pada setiap zaman, usaha Rahmah yang begitu tangguh memperjuangkan pemberdayaan nasib perempuan, masyarakat, dan bangsanya membuat saya kagum dan tersadar. Saya tersadar bahwa Rahmah melalui buku biografinya berhasil mengajarkan saya mengenai banyak hal yang tidak saya dapatkan ketika duduk dibangku sekolah. Bahkan, saya merasa seperti berbincang langsung dengannya di Diniyyah Putri. Begitu mengena dan besar segala sumbangsih Rahmah kepada bangsa. Semoga melalui buku biografinya, para generasi muda bisa meneladaninya sehingga muncul banyak Syekhah Rahmah di era ini.

Resentator : Azaria Rahmadianingrum