Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Menyambut Bulan Muharram dengan Penuh Amalan Sunnah

(Dok: pariwaraku.com)

Ponpesgasek.id—Bulan Muharam adalah bulan pertama dari tahun Hijriah yang menjadi kalender Islam. Ketika tahun baru tiba, biasanya orang-orang akan berantusias menyambutnya dengan pesta kembang api, kumpul keluarga dan hal-hal seru lainya. Tetapi berbeda dengan bulan muharram yang dirayakan oleh umat muslim dengan cara beibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sejarah 1 Muharam tahun baru Islam, awalnya ditandai dengan peristiwa besar berupa peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw dari kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Di beberapa Negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Sahabat yang mengsulkan kalender ini diawali dari pertama kali hijrahnya Rasulullah saw. adalah Ali Bin Abi Tholib. “Muharam bagian dari Al-Asyhurul Hurum” yang dikutip dari NU Online menuturkan bahwa 4 bulan yang disebutkan sebagai bulan haram adalah termasuk sebagai Al-Asyhurul Hurum, yakni bulan-bulan yang dimuliakan. (NU Online)

Keistemewaan Bulan Muharram

Bulan muharrom merupakan salah satu bulan yang menjadi saksi di mana Allah Swt menyelamatkan Nabi Nuh A.S dari banjir bandang serta bisa mengeluarkan diri dari kapalnya di atas gunung Judi. Panjang kapal Nabi Nuh menurut Ibnu Jarir al-Thabari adalah 1200 hasta (540 meter) dan lebarnya 600 hasta (270 meter). Nabi Nuh didalam kapal bersama 80 keluarga selama 150 hari. Mulai dari 10 Rojab sampai tanggal 10 Muharram. Serta msasih banyak lagi cerita bersejarah pada Bulan Muharrom.

Sebagai umat muslim, setelah mengerti sejarah dari bulan yang sangat mulia ini tentunya akan lebih semangat dan antusias dalam menyambut bulan muharram. Karena pada dasarnya bulan muharram meerupakan salah satu bulan haram bersama dengan tiga bulan lainya, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Seperti yang telah dijelaskan pada hadis riwayat Bukhori :

Rasulullah SAW berkata “ Dalam satu tahun ada 12 bulan, di antaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan secara berurutan adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajabnys Mudhor yang berbeda di antara jumada sya’ban.”

Maksud dari haram tersebut adalah haram melakukan hal yang menimbulkan dosa. Seperti mencuri, membunuh orang, berperang, murtad dari agama islam dan lainya. Q.S. al-Baqarah ayat 217 Allah Swt berfirman :

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

 Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barang siapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Amalan baik di bulan Muharram

Beberapa ulama’ tafsir menjelaskan bahwa amalan yang dilakukan dibulan al-ashurul hurum akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Untuk balasan perilaku burukpun juga akan dilipat gandakan dosanya oleh Allah. Seperti hadis yang telah diriwatkan ibnu katsir berikut :

“Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik.”

Ada banyak amalan yang bisa dilakukan dibulan muharram. Untuk mempermudah ingatan tentang apa saja yang di amalkan, Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur menadzhomkan amalan tersebut berbunyi,

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

 “Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.” (NU Online : 2014)

Berikut adalah beberapa amalan yang harus di hidupkan di setiap Bulan Muharam:

1. Qiyamullail

Qiyamullail adalah amalan salat sunah yang hanya bisa dilaksanakan pada malam hari. Berbeda dengan tahajud yang harus dilakukan dengan kewajiban tidur terebih dahulu, sedangkan qiyamullail tidak ada kewajiban tidur saat akan melaksanakanya.

Qiyamullail dikhususkan pada malam pertama Rajab, malam kesepuluh dan tiga malam terakhir dibulan ini. Tata caranya seperti melaksanakan salat tahajud pada umumnya. Dua rakaat, empat rakaat atau delapan rakaat yang ditutup dengan tiga rakaat salat witir. Dikhususkan untuk tiga hari terakhir untuk melaksakana 12 rakaat dan 3 rakaat salat witir. (al-Bayhaqi 2003 : 3531)

2. Puasa

Ketika malam hari melaksanakan qiyamullail, disiang harinya sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa Rajab. Sebagaimana Rasullullah yang pernah berpuasa di bulan Rajab.

“Uthman bin Hakim al-Anshari berkata bahwa aku kepada Sa’id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan ketika itu kami berada pada bulan Rajab. Maka dia pun menjawab : Saya mendengar Ibnu ‘Abbas RA berkata : “Dulu Rasulullah SAW pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa baginda tidak akan berbuka dan baginda juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa baginda tidak akan puasa.” (HR. Muslim)

Melaksanakan puasa di bulan rajab akan diberi pahala seperti orang berpuasa satu bulan penuh, amalnya dicatat selama 60 bulan, dijauhkan dari pintu neraka, didekatkan dengan pintu surga, dihapus dosanya, diberi minum ari surga dan masih banyak lagi keuntungan dalam berpuasa di bulan Rajab. (Farah Nabillah: 2021)

3. Silaturahmi

Seseorang yang senantiasa menjaga tali silaturahmi maka Allah akan melapangkan rezeki dan memperpanjang umurnya. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi,” (HR. Bukhari – Muslim).

4. Menjenguk orang yang sakit

Memberikan motivasi kepada si sakit untuk sembuh dan memberi semangat untuk keluarga agar lebih tabah adalah ibadah yang dinilai baik oleh Allah Swt. Menjenguknya juga merupakan bukti perhatian terhadap saudara sesama muslim. Tidak hanya menjenguk dan memberi motivasi sembuh, alangkah lebih baiknya dengan mendoakan agar sisakit segera sembuh.

5. Bersedekah

Manusia diciptakan dengan banyak sekali nasib rezeki. Anjuran untuk bersedah adalah satu tenggang rasa bagi sesama umat manusia. Allah akan melipatgandakan sedekah hambanya lebih dari banyaknya yang dia sedekahkan.

6. Menyantuni anak yatim

Beberapa ulama’ berpendapat bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari raya anak yatim. Karena banyaknya orang muslim yang berduyun-duyun berebutan mendapatkan berkah dari Allah Swt. melalui anak yatim.

Dengan memuliakan anak yatim, kita mendapatkan tujuh keutamaan besar. Antara lain, dekat dengan Rasulullah Saw di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup serta memperoleh perlindungan di hari kiamat.

7. Berdzikir, Beristighfar dan Berdoa

Poin penting yang seharusnya setiap hari dilakukan oleh seorang muslim sempurna. Berdzikir adalah salah satu bukti bahwa kita selalu mengingat Allah SWT atas pertolongaNya, atas rezeki dariNya, atas segala hal yang telah diberikan oleh Allah SWT untuk seorang muslim. Beristighfar (meminta pengampunan) atas segala kesalahan yang telah dilakukan baik sadar maupun tidak sadar serta berdoa kepada Allah SWT atas apa yang menjadi keinginan seorang muslim. Itu semua adalah hal pokok dalam mengisi roh kita dengan segala sesuatu yang baik.

Zikir dibulan rajab dianjurkan 100 kali setelah salat malam. Berupa tahmid, tasbih, tahlil, takbir. (Al-Bayhaqi 2003-3531) sedangkan istigfar boleh dilakukan dari cara yang paling mudah “astaghfirullah haladzim” sampai pada cara yang paling sempurna.

Imam Syafi’I berkata : “Dikatakan sampai kepada kami bahwa doa yang dikabulkan pada lima malam, yaitu malam jum’at, malam aidil adha, malam aidil fitri, malam pertama dari bulan rajab, serta malam nisfu sya’ban”

Marzuqi Mustamar dawuh bahwa “Semua amalan yang dilakukan secara istikamah lebih utama daripada amalan yang banyak namun tidak pernah istikamah”.

Jadi, tidak harus semua amalan sunah itu dilaksanakan tetapi yang sekiranya mampu, tidak memberatkan dan dilaksanakan secara istikamah. Wallahua’lam bisshowab.

Pewarta : Laili Faiqoh