Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Konsep Matematika dari Nadhom Alfiyyah (2)

Gambar. toko-muslim.com

إِنْ عَامِلاَنِ اقْتَضَيَا فِي اسْمٍ عَمَلْ ¤ قَبْلُ فَلِلْوَاحِدِ مِنْهُمَا الْعَمَلْ

Dalam disiplin ilmu nahwu bait/nadhom di atas terkenal dengan istilah tanazu’, yang dinamakan tanazu’ menurut bahasa adalah pertentangan. Pengertian tanaazu’ menurut istilah ilmu nahwu adalah dua amil menghadapi satu ma’mul.

• contoh 2 amil :
نحو:
ﺳﻤﻌﺖ ﻭﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﻘﺎﺭﺉ
aku mendengar dan melihat si qori’ itu.
•contoh 3 amil:
نحو:
ﻳﺠﻠﺲ ﻭﻳﺴﻤﻊ ﻭﻳﻜﺘﺐ ﺍﻟﻤﺘﻌﻠﻢ

Pelajar itu duduk, mendengar dan menulis.

Jadi, dengan demikian apabila terdapat dua amil mencukupi syarat disebut tanaazu’, maka salah satu amil beramal pada isim dhahir. Sedangkan amil yang lain beramal pada dhamir isim dhahir tersebut atau disebut amil muhmal.

Mengenai hal ini tidak ada khilaf antara ulama Bashroh dan Kufah. Namun yg menjadi ikhtilaf dalam bab tanazu’ ini adalah dalam hal mana yang lebih utama beramal antara amil yang pertama dengan amil yang kedua. Ulama Bashroh memilih amil kedua beramal karena dekatnya dengan isim ma’mul. Sedangkan ulama Kufah memilih amil pertama beramal karena ia dikedepankan.


Baca juga Konsep Matematika dari Nadhom Alfiyyah


Ketika kita integrasikan bab tanazu’ tersebut dalam konsep matematis bisa menjadi materi persamaan linier baik 2 atau 3 variabel.

Jika:
Amil 1= x
Amil 2 = y
Amil 3 = z

• ketika 2 amil/2 variabel, maka menjadi:
x + y = 1

• ketika 3 amil/3 variabel, maka menjadi:
x + y + z = 1

Keindahan dan keunikan dalam kajian integrasi matematika dari bait Alfiyyah ibnu Malik,
Jadi, matematika itu mengasyikkan bukan??? 🙂