Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Indahnya Islam, Bangun Dari Tidur pun Ada Adabnya

Foto. Google Image

Ponpesgasek.id — Islam adalah agama yang indah. Setiap segala sesuatu yang diajarkan didalamnya, ada tuntunannya, ada penjelasan dan perinciannya. Keindahan agama Islam juga memberikan tuntunan kepada pemeluk-pemeluknya, bagaimana mencapai kebahagiaan hidup, tidak hanya di dunia saja. Melainkan, bagaimana pula mencapai kebahagiaan di negeri yang kekal yakni akhirat.

Selain itu, keindahan agama Islam juga mengatur bagaimana kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, yang tidak bisa hidup seorang diri. Melainkan selalu membutuhkan orang lain. Dalam Islam pula diatur bagaimana hubungan manusia sebagai mahluk sosial dengan Tuhannya (hablum minallah), hubungan manusia dengan sesama manusia (hablum minannas), juga diatur dan dijelaskan pula bagaimana hubungan manusia dengan alam atau bumi tempat ia tinggal (hablum minal alam).

Rincian aturan-aturan dalam Islam, tentu saja tersusun bukan tanpa alasan. Pedoman aturan-aturan tersebut, mengatur secara rinci bagaimana tata hidup dan tata berperilaku manusia di dunia, untuk bekal menuju akhirat.

Hal ini karena, manusia diciptakan selain dibekali dengan akal, juga mempunyai nafsu. Berbeda dengan penciptaan Malaikat, yang dibekali akal saja. Sehingga selalu tunduk dan patuh terhadap apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT. Berbeda pula dengan penciptaan hewan, yang dibekali nafsu saja.

Oleh karena itu, adanya detail aturan-aturan dalam Islam adalah sebagai bekal pedoman agar manusia senantiasa dapat hidup sesuai dengan ajaran-ajaran syariat Islam. Juga sesuai dengan sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi kita, Nabi Muhammad SAW dalam sunnah-sunnahnya. Sehingga manusia dapat membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Serta kehidupannya menjadi lebih ter arah dan tidak kebablasan pada hal-hal yang cenderung negatif.

Selain itu, dalam tuntunan agama Islam juga diajarkan agar dalam menjalani kehidupan, manusia senantiasa untuk terus-menerus berusaha mengedepankan akhlaq atau adab yang baik. Sehingga seringkali kita mendengar ungkapan bahwa akhlaq atau adab itu diatas ilmu. Hal ini seolah memberikan pemahaman bahwa, percuma saja apabila seseorang mempunyai ilmu yang tinggi, apabila tidak dibarengi dengan akhlaq atau adab yang baik dan mulia.

Dalam Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali, didalamnya diperincikan bagaimana tata aturan atau adab-adab yang baik manusia, dalam keseharian kehidupannya. Seperti adab masuk dan keluar dari masjid, adab berpuasa, adab bertayamum, adab sholat, adab masuk kamar mandi, adab mandi, adab tidur. Bahkan didalamnya dijelaskan pula bagaimana adab seseorang ketika baru saja bangun dari tidur.

Keindahan Islam tercermin dari, bahkan kebiasaan-kebiasaan kita dalam menjalani keseharian kehidupan-pun, juga ada adabnya. Misalnya, keseharian kita bangun dari tidur, yang lumrahnya mungkin langsung mencari-cari, dan meraba-raba keberadaan handphone dan langsung melihat notifikasi pada layar telepon genggam kita, atau sekedar bengong sambil mengumpulkan nyawa.

Padahal dalam Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali dijelaskan, bahwa bangun dari tidur-pun, juga ada adabnya.

Pertama, berusahalah agar bangun sebelum terbit fajar. Agar bisa segera mengambil air untuk wudhu, kemudian mengerjakan ibadah-ibadah yang sunnah seperti sholat sunnah fajar/ sholat sunnah qobliyah subuh, membaca al qur’an, berdzikir, memperbanyak membaca sholawat, dan lain sebagainya. Atau dengan mengerjakan ibadah-ibadah yang wajib seperti sholat subuh, agar tidak sampai bangun kesiangan hingga tertinggal waktu sholat subuh.

Kedua, hendaklah pertama-tama yang berlangsung didalam hatimu, juga lisanmu, adalah berdzikir atau mengingat Allah. Begitu terbangun, yang pertama kali terucap di lisan, dan terbersit atau tergerak di dalam hati, itu adalah aktivitas dzikir atau langsung mengingat Allah.

Ketiga, ucapkan hamdallah dan bacalah doa ketika bangun tidur. Perlunya seseorang mengucap hamdallah  dan membaca doa setelah bangun dari tidur, karena tidak sedikit orang yang dalam kondisi tidur, tetapi tidak bisa terbangun lagi, alias meninggal dunia. Maka, perlunya mengucap syukur Alhamdulillah ketika bangun tidur, karena kita masih diberikan nafas, dan kesempatan untuk hidup kembali, setelah Allah mematikan sementara melalui tidur.

Semua orang, atau segala sesuatu yang dapat memasuki waktu pagi, semua semata-mata adalah karena kuasa Allah SWT. Oleh karenanya, bersyukurlah karena masih dibangunkan kembali oleh Allah, dalam keadaan masih memeluk agama Islam, masih memegang teguh kalimat tauhid, dan masih berpegang kepada ajaran-ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Bersyukurkah pula karena tidak termasuk golongan orang-orang yang musyrik.

Keempat, jika memakai baju, maka berniatlah untuk mengikuti perintah Allah. Yakni perintah untuk menutup aurat. Waspada dan hindarilah niatmu dalam berpakaian adalah untuk pamer kepada manusia. Berpakaianlah sesuai jati dirimu, sesuai identitasmu. Jangan berlebih-lebihan. Kejarlah lillaah (semata-mata karena Allah), bukan malah mengejar lil-waaah (hanya mengharap pujian dari manusia). Kalau niatmu dalam berpakaian hanya untuk mencari dan memperoleh perhatian dari manusia, maka kamu akan merugi.

Wallahu a’lam bishawab

Sumber : Kitab Bidayatul Hidayah, Bab Adab-adab Bangun dari Tidur