Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Sikap Kerendahan Hati Abah Marzuqi Menerima Keputusan Pemberhentian dari PBNU

Ponpesgasek.id — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot Abah KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Surat pemberhentian diterima oleh Abah Marzuqi pada 28 Desember 2023.

Keputusan ini membuat publik ramai memperbincangkan polemik ini mulai dari warga nahdliyyin hingga kalangan politisi.

Lalu, bagaimanakah sikap Abah Marzuqi menanggapi polemik pencopotan ini?. Tim redaksi ponpesgasek.id melakukan tabayun kepada Abah Marzuqi untuk mengetahui jawabannya pada Jumat (29/12/2023).

Di media sosial saat ini masih ramai sekali perbincangan mengenai pemberhentian Abah, bagaimana sikap Abah?

Saya bersikapnya ada beberapa dimensi. Dalam dimensi ketauhidan, harus diyakini bahwa semuanya itu takdir allah, tidak ada yang tidak baik, semuanya pasti baik. Yang baik pasti mendatangkan barokah, sedangkan yang tidak baik tetap bisa mengambil hikmahnya. Saya sebagai orang NU, yakin betul bahwa Allah itu Dzat yang Maha Paling Bijaksana. 

Saya berharap masyarakat bisa bersikap sama dengan saya, menerima dengan legowo, ikhlas, ridho tanpa grundel tanpa ngresulo.

Dari sisi lain, dalam surat itu disebut “memberhentikan saudara disertai ucapan terimakasih atas pengabdiannya selama ini”, Saya harap ini bukan pemberhentian secara tidak hormat, artinya ini pemberhentian biasa, kalau pun suatu saat masyarakat menghendaki saya untuk masuk struktural NU kembali, maka tidak perlu surat resmi rehabilitasi. Dalam konteks pemberehentian ini pun saya juga tidak tau dalam rangka apa diberhentikan serta ada kepentingan apa?

Ada yang membuat narasi marzuqi begini begini begini. Saya kepingin sekali wartawan atau siapapun bisa memfasilitasi saya ketemu dengan yang membuat narasi itu, saya pingin tabayun sehingga saya sendiri mau bersikap secara hukum pun tidak bisa karena tidak disebut kesalahannya apa.  Kalau pun ada yang harus saya benahi, saya harus berbenah di bagian mana?

Selanjutnya, di NU ada tanfidziyah ada syuriah, ada santri ada kiai, terlepas di struktural sebagai apa. Lalu, ada umat ada ulama, ada makmum ada imam. Sebagai pihak yang lebih muda, yang lebih kecil, tentu secara ajaran kepesantrenan saya juga tetap menghormati ketika keputusan itu dibuat oleh orang yang harus saya hormati. Misalnya keputusan itu diusulkan oleh syuriah, lalu diputuskan oleh PBNU, sedangkan saya adalah bawahannya (PWNU). Dari sisi hierarki seperti itu tentu saya menerima secara keorganisasian.

Kapan pertama kali Abah mendengar kabar pemberhentian ini?

Sudah lama, tapi saya kan bersikap legal formal, selama surat itu belum saya terima ya saya masih melakukan tugas organisasi. Sampai hari Rabu, 27 Desember 2023 pun saya masih diminta untuk menandatangani suatu berkas untuk PCNU Kota Pasuruan. Rapat sesuai dengan biasanya, andai diberhentikan sejak kapan juga tidak tahu. Dan nama saya masih lengkap di surat rekom. Andai kemarin saya sudah tidak menjabat terus pengurus baru berbuat apa kita juga tidak tahu.

Saat rapat PBNU pada hari Rabu, 27 Desember 2023 malam di Hotel Shangri-La Surabaya itu pun saya tidak diundang. Pada malam itu saya menghadiri acara 2 Abad Pondok Tremas Pacitan.

Apa yang ingin Abah sampaikan kepada masyarakat tentang polemik ini?

Pertama, gak usah rame2. Pecinta umat seperti kami menerima takdir dengan ridho. Sebagai keputusan ulama juga gausah protes macem-macem sampai mengolok-olok.

Lalu, mohon jadi pelajaran untuk semua. Kalau mau ambil keputusan, mohon keputusan terakhir diambil setelah semua informasi terkumpulkan selengkap-lengkapnya seperti halnya di pengadilan.

Selanjutnya, masyarakat barangkali mendengar ada isu-isu yang menyalahkan fulan ataupun saya, mohon sekali jangan  ditelan sebelum ketemu saya. kalau ada berita simpang siur yang mungkin isinya fitnah mohon jangan disebarkan, saya gak ridho kalau ada berita disebar sebelum tabayun terlebih dahulu. Dan memang itu yang dianjurkan Al-Qur’an, itu yang kami ajarkan kepada umat.

Demikianlah wawancara kami kepada Abah KH Marzuqi Mustamar, semoga dapat menjawab pertanyaan publik khususnya warga nahdliyyin mengenai sikap beliau. Betapa rendah hatinya sikap beliau menyikapi hal ini. 

Semoga ini semua memang takdir terbaik dari Allah, kita doakan selalu semoga Abah KH Marzuqi Mustamar senantiasa dalam lindungan-Nya dari berbagai fitnah dan kelompok-kelompok yang tidak menyukainya, serta senantiasa diberikan kesehatan agar Abah Marzuqi dapat selalu memberikan teladan dan bimbingan kepada umat. Aammiin.