Ponpesgasek.id – Pada suasana yang penuh semangat, Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80. Dengan pakaian serba putih, ratusan santri berbaris rapi di lapangan pesantren sejak pagi hari, siap mengikuti upacara yang tak kalah khidmat dibandingkan dengan upacara di sekolah-sekolah atau instansi lainnya.
Meski berada di lingkungan pesantren yang identik dengan suasana religius, perayaan kemerdekaan kali ini memadukan semangat kebangsaan dan nilai-nilai keagamaan. Upacara bendera dibuka dengan doa bersama untuk para pahlawan yang telah gugur, diikuti dengan pembacaan teks proklamasi yang diiringi dengan lantunan shalawat dari para santri. Semangat nasionalisme dan keimanan begitu kental terasa, menyatukan dua aspek penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, KH. Marzuqi Mustamar saat Menjadi Pembina Upacara
Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad Gasek sekaligus menjadi Pembina Upacara, Abah Dr. K.H. Marzuqi Mustamar, M.Ag., dalam kesempatan tersebut mengingatkan para santri akan pentingnya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bagian dari iman.
“Menjaga NKRI adalah wajib dan itu bagian dari iman. Mencintai Indonesia, berarti mencintai semua aset Islam yang ada di Indonesia. Sempurnakanlah keimanan dengan nasionalisme, berkahilah nasionalisme dengan keimanan.” begitu pesan beliau yang diamini oleh seluruh santri.”
Pesan tersebut mengingatkan bahwa cinta tanah air tidak hanya sebatas urusan dunia, tetapi juga bagian dari ajaran agama. Hal ini menjadi landasan bagi santri untuk terus mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai yang bermanfaat bagi bangsa.
Baca juga: 3 Amanat Abah Marzuqi dalam Upacara Kemerdekaan RI ke-78 di Ponpes Gasek
Beragam Kegiatan Meriahkan HUT RI ke-80
Selain upacara bendera, perayaan HUT RI ke-80 di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek juga diwarnai dengan berbagai lomba khas 17 Agustus yang diikuti oleh para santri dengan penuh semangat. Lomba-lomba ini terbagi menjadi dua kategori: lomba untuk putra dan putri. Untuk putra, ada lomba layangan, tarik tambang, estafet air, dan voli. Sedangkan untuk putri, lomba yang digelar antara lain make-up tertutup, fashion show, suit kardus, memasak, estafet air, dan lomba kebersihan kamar.
Selain lomba, kegiatan lainnya juga turut meramaikan perayaan kali ini, seperti Sorak Sorai Kemerdekaan, yang menampilkan drama musikal dan kreasi musik dari para santri. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar-santri dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.
Ketua Pelaksana acara, Rahmada Eka Pasya, menjelaskan bahwa perayaan HUT RI ke-80 kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Upacara kali ini terbuka untuk masyarakat umum, jadi lebih banyak yang bisa bergabung. Selain itu, kami juga menampilkan drama musikal yang dilakoni oleh adik-adik SMP dan SMA, yang tentu saja memberi warna baru pada perayaan kemerdekaan kali ini,” ujarnya.
Sebagai ketua panitia, Rahmada mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pengurus pondok yang memberikan kesempatan bagi dirinya dan teman-teman untuk berkhidmah melalui kepanitiaan ini. Ia juga merasa terharu melihat semangat dan kerja keras teman-teman panitia serta penampilan para talent. “Saya sangat tersentuh dengan perjuangan teman-teman panitia yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyukseskan acara ini. Semoga acara ini bisa terus berlanjut dengan lebih banyak inovasi,” tambahnya.
Rahmada juga berharap agar pengalaman yang didapatkan oleh para santri dalam kegiatan ini dapat diteruskan untuk meningkatkan kualitas acara-acara di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek di masa depan.
Semangat Merah Putih dan Kalimat Tauhid
Di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, semangat untuk merayakan kemerdekaan Indonesia tidak hanya terwujud dalam upacara atau lomba, tetapi juga dalam sikap dan tindakan santri yang senantiasa menjaga keberagaman dan kedamaian di tengah kehidupan beragama yang harmonis. Hal ini juga diterapkan di Ponpes Gasek yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kemerdekaan yaitu Doa Bersama. Nasionalisme dan religiusitas memang harus dijodohkan supaya bisa berjalan beriringan, sehingga bisa mengajarkan bahwa merah putih dan kalimat tauhid bisa saling melengkapi untuk menjaga dan mengisi kemerdekaan.
Dengan semangat yang tak tergoyahkan, santri-santri Gasek menunjukkan bahwa cinta tanah air dan iman kepada Tuhan bisa berjalan seiring, memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80 tahun, Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
Penulis : Moh. Bastuta Shomad Al-ilmi