Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

3 Amanat Abah Marzuqi dalam Upacara Kemerdekaan RI ke-78 di Ponpes Gasek

Foto. Gasek Multimedia

Ponpesgasek.id — Upacara kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen tahunan yang ditunggu-tunggu bagi seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali keluarga besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek. Dalam setiap upacara, dawuh Abah Marzuqi ketika sambutan adalah satu hal spesial yang akan selalu diingat oleh para santri. Pada kesempatan ini, apa saja pesan yang abah amanatkan? berikut isi amanatnya,

1. Kemerdekaan Indonesia merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri
“Saat zaman penjajahan, kita tidak bisa ibadah dengan tenang, mau belajar agama sulit, perizinan kegiatan keagamaan juga sulit, semua dibatasi oleh mereka,” jelas Abah.
Oleh karena itu mari kita isi kemerdekaan ini untuk memaksimalkan belajar agama yang dulu sangat didambakan oleh para pendahulu kita.
“Siap mundak sregep ngaji? (Siap tambah semangat ngaji?-red)

2. Memperbanyak ibadah sebagai wujud rasa syukur atas kemerdekaan
“Mari kita syukuri kemerdekaan ini dengan terus menjaga sholat, istiqomah beribadah mumpung merdeka. Kalau sampai merdeka hilang, kita umat Islam tidak bisa melaksanakan ibadah sebebas-bebasnya,” pesan Abah.

3. Belajar dan berjuang dengan bersungguh-sungguh untuk ikut serta memajukan negara
“Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan pembangunan dalam rangka mengejar ketertinggalan. Selain itu juga mengupayakan agar negara ini bisa senantiasa memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri, kedaulatan pangan,” tegas abah
Hal tersebut dilakukan, menurut Abah, agar Indonesia tidak mudah dipengaruhi oleh negara lain, dalam artian bisa mandiri melakukan semuanya sendiri.
“Maka dari itu, dibutuhkan peran serta rakyat Indonesia, tak terkecuali para santri untuk kelak bisa melanjutkan perjuangan ini, berjuang memajukan negara,’
“Bagaimana caranya?,” tanya Abah
Jawab Abah, mulai dari belajar dengan bersungguh-sungguh di bidangnya masing-masing. Lalu, miliki kepribadian yang baik, jangan sampai cacat moral.