Website Resmi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang

Khidmah Konten dari Pesantren

Makna Gerakan Salam Pembuka Pencak Silat Pagar Nusa

makna gerakan salam pagar nusa

Pagar Nusa Padepokan Ponpes Gasek memulai aktivitasnya dengan salam pembuka

Foto. Instagram @pagarnusagasek

Ponpesgasek.id — Pencak Silat Pagar Nusa didirikan pada tanggal 3 Januari 1986 oleh para Ulama’ Nahdlatul Ulama’ yang diketuai pertama oleh KH. Abdullah Ma’sum Jauhari yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo. Tujuan didirikan Pagar Nusa ialah sebagai wadah untuk mengajarkan ajaran kebaikan, keislaman serta mencetak pemuda pemudi yang berbudi pekerti luhur dan berakhlakul karimah.

Nilai-nilai pendidikan Islam dan yang terdapat di gerakan-gerakan Pencak silat Pagar Nusa kenyataannya banyak kurang kesadaran peserta didik dalam nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat di Pencak Silat Pagar Nusa. Banyak penyebab diantara salah satunya banyak penyimpangan moral di kehidupan peserta didik, semua perilaku penyimpangan moral sangat tidak dibenarkan dan segera mungkin diselesaikan. Didalam Pencak Silat Pagar Nusa sendiri tidak hanya mengajarkan tentang beladiri, tetapi banyak pelajaran ataupun materi tentang nilai-nilai pendidikan Islam khususnya tentang akidah dan akhlak. Karena Pencak Silat Pagar Nusa merupakan salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama’ yang bertujuan melestarikan seni pencak silat bernafaskan Islam serta menjaga faham Ahlussunah Wal Jama’ah.

Nilai-Nilai Akidah dan Akhlak dalam Salam Pembuka Pencak Silat Pagar Nusa

Adapun nilai-nilai pendidikan Islam terutama nilai akidah dan akhlak yang terdapat pada gerakan salam pembuka Pencak Silat Nahdlatul Ulama’ Pagar Nusa, diantaranya:

  1. Nilai akidah

Seseorang yang berakidah islam tentunya mampu untuk menerapkan wujud keimanan kepada Allah SWT, adapun nilai akidah yang terdapat di gerakan pencak silat Pagar Nusa ialah:

  1. Gerakan pertama, mempunyai makna beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Mengajak peserta didik yang mengikuti latihan pencak silat Pagar Nusa supaya senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
  2. Gerakan kedua, mempunyai makna berdoa. Setiap melakukan segala kegiatan dianjurkan berdoa terlebih dahulu kepada Allah SWT entah itu ketika memulai ataupun selesai, supaya apa saja ketika melaksanakan kegiatan mendapat keberkahan.
  3. Gerakan ketiga, mempunyai makna amar ma’ruf yang artinya mengajak kebaikan, kebenaran dan jalan yang lurus. Maka anggota pencak silat Pagar Nusa harus menjadi contoh atau pelopor dalam aspek kebaikan dan juga mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan.
  4. Gerakan kelima, mempunyai makna karomah Wali Songo yang dimana anggota pencak silat Pagar Nusa harus selalu melestarikan tradisi yang dibawa oleh Walisongo. Juga harus mampu menyebarkan ajaran agama Islam melalui pencak silat Pagar Nusa, sehingga bisa menjadi contoh yang baik untuk masyarakat dan selalu mengerjakan syariat Islam.
  5. Gerakan ketujuh, mempunyai makna menjaga faham Ahlussunah Wal jama’ah yang artinya setiap anggota pencak silat Pagar Nusa harus ikut serta dalam kegiatan amaliyah Nahdlatul Ulama’. Dengan ikut sertanya anggota pencak silat Pagar Nusa ini juga untuk menjaga dan meneruskan ajaran-ajaran dalam faham Ahlussunah Wal Jama’ah.
  6. Gerakan kesepuluh, mempunyai makna Nahdlatul Ulama’ yang artinya pencak silat Pagar Nusa ini adalah badan otonom serta dinaungi oleh Nahdlatul Ulama’ yang bergerak dalam bidang olahraga, kesenian pencak silat yang bernafaskan Islam.
  7. Nilai akhlak

Akhlak sebagai nilai-nilai dan sifat yang sudah terdapat dalam jiwa manusia yang menjadikan seseorang mampu menilai perbuatan baik dan buruk. Adapun nilai-nilai akhlak yang terdapat di gerakan pencak silat Pagar Nusa:

  1. Gerakan keempat, mempunyai makna Nahi Mungkar yang artinya mencegah segala hal-hal buruk atau tidak baik. Maka anggota Pagar Nusa harus bisa siap dan mencegah segala tindakan buruk ataupun kejahatan entah itu yang dilakukan orang lain ataupun diri sendiri.
  2. Gerakan keenam, mempunyai makna mempererat tali silaturahmi yang artinya pentingnya menjaga tali silaturahmi dan rasa persaudaraan supaya terhindar dari perpecahan antar sesama anggota Pagar Nusa ataupun sesama anggota pencak silat lain.
  3. Gerakan kesembilan, mempunyai makna membentengi yang artinya anggota pencak silat Pagar Nusa harus membentengi atau melindungi para Ulama dan guru, serta masyarakat luas supaya selalu aman dan tentram.
  4. Gerakan kesebelas, mempunyai makna Nusa dan Bangsa yang artinya anggota Pagar Nusa juga harus melindungi dan menjaga keutuhan bangsa dan negara ini supaya tidak terpecah belah.
  5. Gerakan kedua belas, mempunyai makna salam IPSI yang artinya gerakan ini ada di setiap perguruan pencak silat yang dibawah naungan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Dan juga Pagar Nusa juga dibawah naungan IPSI maka dimasukkan salam IPSI di dalam gerakan salam pembuka Pagar Nusa.

Penulis. Malik Izzul Haq

Editor. M. Asyhar Muhibunnuha