Di antara deretan hitung,
Puasa sudah hampir di penghujung,
Menyatu dalam angka,
Terhanyut lautan dzikir dan doa.
Dalam keheningan sunyi,
Seperti penjumlahan cinta dan kesabaran.
Bagai perhitungan angka dalam kebersamaan,
Puasa kita mengukur ketulusan hati.
Tak terasa bulan yang penuh keberkahan,
Berlalu cepat tuk meninggalkan,
Seperti integral yang diselesaikan,
Dengan ketabahan hati dan keikhlasan
Meski lelah dan lesu terasa,
Namun harapan tetap menyala,
Seperti sin(x) yang tak pernah pudar,
Menghadapi ujian yang akan terukir.
Pertambahan dan pengurangan,
Menyimbolkan perjalanan dalam mencari cahaya,
Seperti langkah-langkah di tengah kegelapan,
Menuju fajar yang membawa rasa bahagia.
Begitu juga perkalian dan pembagian,
Bagai benih yang ditanam dengan harapan,
Tumbuh menjadi pohon berbuah manis,
Di kebun ilmu yang luas dan tak terbatas.
Dalam segitiga kesejukan,
Menjemput malam Lailatul Qadr,
Titik-titik sujud yang tergambar,
Lantunan doa-doa dalam keseimbangan.
Geometri ramadhan, lingkaran waktu berputar,
Menyatukan doa dalam keseimbangan.
Integral keikhlasan, integral keberkatan,
Allah hadir tak terbatas, disetiap gerak.
Di balik rumus-rumus, hikmah tergulir,
Sebagai pelajaran, hidup pun terukir.
Puasa dalam matematika, bukan hanya angka,
Namun kedekatan dengan Sang Maha Pencipta.
Di penghujung puasa, mari momen ini kita nikmati,
Seperti menyelesaikan ujian dengan penuh energi,
Kita rasakan kedamaian disetiap malam yang sunyi,
Dan bersiap menyambut kebahagiaan di hari suci dan fitri.
Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Pengajar di Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang